Perempuan Stres Karna Gaji, Pria Stres Karna Jam Kerja

Laki-laki dan perempuan sama-sama bisa stres di tempat kerja, namun penyebabnya tidak selalu sama. Perempuan cenderung lebih stres memikirkan gaji dan pencapaian lain, sementara laki-laki lebih gampang stres untuk urusan jam kerja. 

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, perempuan cenderung lebih stres ketika pencapaian hasil kerjanya tidak mendapat penghargaan yang setimpal. Tidak selalu urusan gaji, kadang-kadang penghargaan itu bisa berupa kesempatan untuk naik jabatan.

Lain halnya dengan laki-laki, urusan jam kerja cenderung lebih meningkatkan risiko depresi akibat stres di tempat kerja. Dalam penelitian tersebut, kecenderungan untuk stres saat memikirkan beban dan jam kerja lebih besar dari yang teramati pada karyawan berjenis kelamin perempuan. 

Peneliti juga menegaskan berbagai hasil penelitian sebelumnya, bahwa salah satu pemicu stres di tempat kerja adalah konflik yang melibatkan urusan keluarga. Namun lagi-lagi, efeknya berbeda pada laki-laki dan perempuan. 

Laki-laki dan perempuan mungkin melihat peran keluarga dan pekerjaannya dengan cara yang berbeda. Menurut Peneliti, laki-laki cenderung lebih mudah stres jika urusan keluarga sampai mengganggu pekerjaannya. Sebaliknya, perempuan akan lebih stres jika urusan pekerjaan membuatnya sampai harus menelantarkan atau sekedar mengesampingkan urusan keluarga. 

Dalam penelitian tersebut, di lakukan pengamatan terhadap 2.700 karyawan laki-laki dan perempuan yang belum terdeteksi memiliki gangguan depresi. Usai pengamatan selama 1 tahun, 3,6 persen akhirnya mengalami depresi dengan rincian 4,5 persen pada laki-laki dan 2,9 persen pada perempuan.