Ini Pentingnya ASI bagi Saluran Pencernaan Anak

Friday, September 25, 2015 : 12:37:00 AM

Persepsi orang tua mengenai diare dan kolik pada anak adalah penyakit yang biasa terjadi dan seringkali mendapat tindakan yang terlambat dan penanganan yang kurang maksimal. Padahal, diare dan kolik dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak serta kualitas hidup keluarga.

Satu tahun pertama kehidupan merupakan waktu saluran pencernaan berkembang untuk mencapai tahap penyempurnaan, sehingga gangguan pencernaan seperti diare dan kolik sering terjadi.

Berdasarkan laporan dari WHO dan UNICEF, pada 2013 terdapat 340 ribu anak balita di seluruh dunia yang meninggal akibat diare. Angka ini menunjukkan risiko yang besar ketika diare tidak ditangani secara tepat.

Terkait dengan kolik, penelitian yang berjudul A Prospective 10-Year Study on Children Who Had Severe Infantile Colic di 2015 mengungkapkan bahwa 33,3 persen anak yang sering mengalami kolik di tahun pertama kehidupannya, akan lebih sering merasakan nyeri perut berulang ketika usianya menginjak 10 tahun.

Tidak hanya itu, 55 persen anak yang menderita kolik juga akan lebih sering mengalami gangguan tidur ketika memasuki usia yang sama. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap kualitas hidup keluarganya.

“Bukan hanya mengganggu tumbuh kembang si kecil, anak kolik juga dapat mempengaruhi tingkat kebahagiaan dan interaksi antar anggota keluarga, sehingga kualitas hidup keluarga menjadi menurun,” ujar DR. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K).

Untuk mencegah hal ini, Prof. Yvan Vandenplas dari Department of Pediatric, University of Brussels, menyarankan untuk memberikan ASI eksklusif selama 2 tahun kepada anak dan menjaga nutrisi selama mengandung. Hal ini dikarenakan memiliki nutrisi lengkap untuk tumbuh kembang si kecil, mulai dari perkembangan otak hingga peningkatan sistem kekebalan tubuh.

Anak yang mendapatkan ASI memiliki sistem pencernaan dan imun yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak diberi ASI. Pemberian susu formula kepada anak meningkatkan bakteri jahat yang berbahaya untuk sistem pencernaan anak.

Secara alami, ASI mengandung probiotik dan laktosa yang dapat menjaga kesehatan serta kenyamanan saluran pencernaan. Apabila terasa kurang, probiotik dan laktosa tambahan dapat diberikan kepada anak berusia tujuh bulan ke atas melalui makanan dan minuman olahan susu, seperti yoghurt dan keju. Salah satu jenis probiotik atau bakteri baik, yakni Lactobacillus reuteri, memiliki potensi untuk memberikan kenyamanan pada saluran cerna, sehingga mampu mengurangi gejala gangguan
pencernaan.

Sementara Laktosa atau karbohidrat yang terkandung di dalam susu mampu meningkatkan penyerapan nutrisi dengan menstimulasi pertumbuhan mikrobiota baik dalam usus, meningkatkan penyerapan kalsium, serta mineral lainnya.

Original link tempo.co

Saat ini 0 komentar :

Copyright © 2016 kasface.com - All Rights Reserved